Kronologi Pembantaian Satu Keluarga Dikerat Dan Dimasukkan Dalam Guni|Dikerat dan mayatnya di masukkan dalam guni kemudian di buang kesungai,itulah kekejaman yang dilakukan lima orang lelaki kepada sebuah keluarga 5 beranak dibayuasin desa indrapura sumatra selatan baru baru ini.
Kekejaman itu terungkap setelah seorang warga yang tinggal disekitar sungai itu menemukan mayat seorang lelaki yang sudah mulai membusuk Kemudian ia mengadukannya kepada warga dan pihak polis,setelah memeriksa mayat ia adadalah salah seorang satu keluarga setempat yang dinyatakan hilang sejak beberapa hari lalu.
Kronolinya,setelah mayat lelaki tersebut di temui pihak polis membuat rondaan dan menemukan beberapa guni yang tidak jauh dari lokasi dengan keadaan yang mencurigakan.
Satu persatu guni itu dibuka isinya adalah beberapa mayat yang sudah mulai membusuk,lebih meyedihkan mayat mangsa dua beradik perempuan yang berusia 14 dan 6 tahun juga dikerat dengan beberapa potongan termasuk tangan kaki dan juga kepala.
Identiti Mangsa satu keluarga
-Tapsir bin Sarat (65) suami
-Topiah. (60)isteri (belum ditemukan).
-Kartini binti Tapsir (37) anak
-Winarti binti Mansyur (14), cucu
-Ariyam binti Mansyur (6),cucu
-Tapsir bin Sarat (65) suami
-Topiah. (60)isteri (belum ditemukan).
-Kartini binti Tapsir (37) anak
-Winarti binti Mansyur (14), cucu
-Ariyam binti Mansyur (6),cucu
Sebelumnya, sejak beberapa hari lepas,seorang cikgu telah mendatangi rumah mangsa karena merasa anak muridnya sudah dua hari tidak hadir kesekolah,melihat rumah tidak berpenghuni iapun memutuskan untuk pergi.
Pada keesokan hari guru tersebut mengirim utusan namun hasilnya sama juga,rumah di dapati kosong.hinggalah mayat merekan ditemukan pada keesokan harinya.
Setelah pihak polis membuat pemeriksaan kedalam rumah mangsa, terdapat banyak bercakan darah dan barang barang berserak . di duga kuat sebelum pelaku memasukkan mayat dalam guni dan membuangnya,mereka telahpun membunuh dan mengeratnya terlebih dahulu.
Menurut Mapolda indrapura 4 jenazah yang ditemukan diperkirakan mati sejak empat hari lalu ,”kami pun sudah menangkap 3 dari lima pelaku,namun otak pelaku masih belum ditemui .katanya ketika ditanya pemberita 26.05.2016.
Difahamkan dari warga sekitar,keluarga tapsir adalah satu keluarga orang jawa yang berpindah ke indrapura menjadi petani didesa itu Setelah menjual tanahnya di jawa dengan harga enam ratus juta .Rm Sekitar 289 ribu ringgit. hingga diduga kuta motif pembunuhan adalah rompakan.
Motif pembunuhan
Difahamkan dari bayuasin.com menurut saksi saksi mangsa tapsir sebelumnya dilihat sibuk menguruskan masalah 4 tumpuk tanah lahan pertanian yang dibelinya dengan agus mubarok warga setempat bulan lalu.
Namun mereka bersengketa Karena tanah lahan pertanian yang dibeli mangsa dua diantara tidak memiliki surat.Didapati dua bagian tanah yang di jual agus itu adalah milik orang lain yang merupakan kerabatnya sendiri.
Selanjutnya keadaan menjadi huru hara apabila pemilik tanah yang dijual agus itu merasa tidak pernah menjual tanah dengan mangsa(tapsir)
Persengketaan itu mendapat kata mupakat dari kedua belah pihak,agus bakal mengembalikan uang tapsir dimana sebuah pertemuan keluarga di adakan di rumah mangsa.dalam pertemuan itu agus berjanji akan mengembalikan semula uang tapsir.
Misteri lima lelaki hadir dengan tiba tiba dan membantai keluarga tapsir.
Menurut hasil penyiasatan kepada tiga pelaku yang berumur 22 tahun,19 dan 17 tahun itu,mereka mengaku membantai keluarga tapsir,karena di upah oleh agus mubarok dengan sejumlah uang,”mereka di iming iming agus untuk merampok dan membunuh tapsir.kata Ketua kepolisian bayuasin AKBP Prasetyo.
Pihak polis berhasil menangkap ketiganya selepas salah seorang pelaku 17 tahun yang merupakan warga bayuwasin mengaku telah membunuh keluarga tapsir,ia menceritakan perlakuannya itu kepada ayahnya karena menyesal,ayahnya kemudian membawanya kebalai polis untuk menyerahkan diri pada 21.05.2016
Salah seorang dari pelaku merupakan warga kencono yang telaknya cukup jauh dari indrapura,sekitar empat jam perjalanan dan dipisahkan oleh dua sungai.
Ketiga pelaku juga mengaku datang kerumah tapsir untuk menyelesaikan masalah persengketaan tanah itu.sebelum membunuh sepasang suami isteri yang sudah tua,ibu dan dua cucu dengan kejam pada 15.06.2016 sekitar jam 8:30 malam.
Pengakuan pelaku pada 23.05.2016
Pada kejadian tersebut kelima pelaku datang kerumah tapsir dengan menaiki motor.Selepas mereka dipersilakan masuk dengan alasan untuk menyelasikan masalah persengketaan tanah,kelimanya kemudian membunuh ahli keluarga itu dengan memukulinya menggunakan kayu sepanjang 1 meter setiap orang.
Untuk menghilangkan jejak mereka membawa mayat kelima mangsa ketepi sungai dan mengeratnya dengan beberapa bagian untuk memudahkan dimasukkan kedalam guni yang disediakan,di ikat kemudian dibuang.
Lakonan agus mubarok dan isterinya “elin”
Menurut rekan erlin pada malam kejadian dia telah menerima pesanan singkat dari erlin yang mengabarkan bahwa suaminya agus telah dirompak di tengah jalan ketika hendak mengembalikan uang tapsir dan erlin mengaku bahwa suaminya itu lari kedalam hutan.
“Setelah menerima SMS itu saya kemudian menelponnya untuk memastikan” tapi tidak berangkat,dan sampai sekarang handponenya tidak aktif “katanya.
Hingga hari ini pasangan tersebut masih menjadi buronan polis yang di duga kuat adalah otak pembunuhan keluarga tapsir.
T
0 comments:
Post a Comment